Terdapat beberapa aspek pembagian parenting yang wajib diberikan orang tua kepada anaknya dalam mengasuh mereka, yaitu:
Akidah
(Keimanan)
Dalam
pendidikan Islam, keimanan merupakan materi pertama yang harus diberikan kepada
anak. Materi ini mencapai enam aspek, yaitu: Iman kepada Allah, kepada malaikat
Allah, kepada kitab Allah, kepada utusan Allah, kepada hari akhir, dan kepada
ketentuan yang telah dikehendaki Allah. Penanaman keimanan ini penting agar
pertumbuhan dan perkembangan anak selalu berada di bawah kendali iman yang
telah dibawanya sejak dalam kandungan.
Kesabaran
adalah kunci utama di dalam penanaman nilai-nilai keimanan pada diri anak.
Iman merupakan
hal yang ghaib, sehingga sukar ditangkap oleh panca indera anak. Pemahaman
mengenai perkembangan anak dan spiritualnya adalah sebuah landasan utama dalam
penanaman nilai-nilai keimanan pada diri mereka. Untuk memaksimalkan penanaman
aspek akidah ini, orang tua juga perlu memilih metode yang tepat di antara
beberapa metode yang telah disebutkan di bagian sebelumnya.
Ibadah
Masa kecil
bukanlah masa pembebanan atau pemberian kewajiban, sebab di dalam Islam pun
pembebanan kewajiban baru diberikan paling awal pada usia tujuh tahun.
Sekalipun demikian, pembelajaran dan persiapan latihan dan pembiasaan perlu
digalakkan sejak dini, sehingga pada saat anak memasuki usia dewasa akan mudah
dan penuh kesadaran serta keikhlasan di dalam melakukan ibadah. Pendidikan dalam beribadah bagi anak ini
terbagi dalam lima dasar pembinaan yang meliputi pembinaan syahadatain, shalat,
puasa, zakat, dan ibadah haji. Sekali lagi perlu ditegaskan di sini bahwa
parenting pada aspek ibadah tidak dalam bentuk pemaksaan, namun dalam bentuk
targhib (dorongan cinta kebaikan) dan tarhib (pencegahan kejelekan) saja.
Akhlak
Al-khuluq
merupakan bentuk singular kata akhlak. Al-Ghazali menyatakan bahwa akhlak
adalah sifat yang sudah ada dalam jiwa yang mendorong lahirnya suatu perbuatan
tanpa melaui pertimbangan fikiran terlebih dahulu. Akhlak sangat berbeda dengan perangai atau
tabiat yang emang sudah ada pada masing-masing orang yang biasa disebut dengan
watak, yang memang sudah ada dan tak dapat diubah. Sedangkan akhlak adalah
perangai atau sikap yang dapat dibina dan diciptakan dalam diri masing-masing
pribadi, sehingga dapat dirubah melalui proses pendidikan. Oleh karena itu
pendidikan akhlak sangat perlu bagi anak, agar anak memunyai akhlak yang baik.
Aqliyah
Akal merupakan
posisi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Akal bukanlah barang jadi
yang dibawa oleh anak sejak lahir. Akal masih merupakan potensi yang akan
berkembang secara bertahap, mengikuti perkembangan anak. Oleh karena itu akal
perlu dididik dengan sebaik-baiknya. Pendidikan akal harus diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan akal (berpikir) anak seluas-luasnya. Arah ini penting
agar anak mengerti dan memahami kekuasaan Allah SWT. Melalui penelitian
terhadap fakta alam yang ada di sekitarnya. Untuk itu materi pendidikan akal
yang diberikan kepada anak harus disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan
dan kemampuan akal anak.
Bermain sebagai
salah satu aktivitas fisik merupakan suatu naluri yang dimiliki oleh setiap
anak. Naluri tersebut akan berkembang secara alami mengikuti perkembangan usia
dan tubuh anak. Oleh karenanya anak harus diberi kesempatan untuk bermain-main
dengan kawan-kawan sebayanya. Akan tetapi anak juga jangan dibiarkan dihabiskan
waktu hanya untuk bermain-main dan melupakan tugas lainnya.
Sebagaimana
yang diungkapkan oleh Bruner “bermain adalah aktivitas yang serius” selanjutnya
ia menjelaskan bahwa bermain memberikan kesempatan bagi banyak bentuk belajar,
dua diantaranya adalah pemecahan masalah dan kreatifitas, serta masuknya informasi
bagi bayi mengenai lingkungannya, orang-orang dan benda-benda di sekitarnya.
Seperti ditunjukkan oleh Eckorman dan Rhingold “Anak belajar mengenai dunia
manusia dan benda melalui penjelajahan (eksplorasi), dan salah satu sumbangan
yang terpenting adalah mendapatkan kegembiraan dalam bermain.”
Jasmani
Pada saat
dilahirkan, fisik anak dalam keadaan sangat lemah. Akan tetapi, seiring dengan
bertambahnya usia anak, fisiknya secara berangsur-angsur tumbuh besar dan kuat.
Agar supaya pertumbuhan tersebut dapat berjalan dengan baik dan terarah, maka
jasmani anak perlu dilatih dengan hal-hal yang mendukung pertumbuhannya
tersebut. Dengan demikian, materi parenting aspek jasmani tidak dalam bentuk
kata-kata atau tulisan, melainkan dalam bentuk latihan fisik sesuai
pertumbuhannya. Materi pendidikan jasmani yang diberikan kepada anak juga harus
dapat mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis anak secara
terpadu. Salah satu bentuk pendidikan
jasmani adalah pembiasaan menjaga kebersihan diri, kebersihan lingkungan,
kesehatan tubuh, dan sebagainya.
0 Komentar