Assalammualaikum, Abi dan Umi. Setelah kita telah bahas mengenai bagaimana ibu mengasuh anaknya, sekarang kita akan bahas bagaimana ayah mengambil peran untuk mengasuh anak. Mengasuh anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga peran penting seorang ayah dalam keluarga. Ayah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Berikut ini adalah kisah islami tentang seorang ayah yang bijak dalam mendidik anaknya, yang dilengkapi dengan dua hadits shahih sebagai pedoman.
Kisah Ayah dan Anaknya
Di sebuah desa kecil di pinggiran kota Makkah, hiduplah seorang ayah bernama Abdullah yang dikenal sebagai pria yang bijaksana dan berakhlak mulia. Abdullah memiliki seorang putra bernama Umar yang sangat aktif dan cerdas. Abdullah selalu berusaha memberikan pendidikan terbaik untuk Umar, baik dalam aspek agama maupun kehidupan sehari-hari.
Suatu hari, Abdullah mengajak Umar berjalan-jalan ke kebun kurma milik keluarga mereka. Di tengah perjalanan, Abdullah bertanya kepada Umar, "Nak, tahukah kamu mengapa kita harus selalu jujur dan amanah dalam setiap perbuatan kita?"
Umar menggelengkan kepala dan menunggu penjelasan ayahnya. Abdullah kemudian bercerita, "Nak, Rasulullah SAW mengajarkan kita bahwa kejujuran dan amanah adalah sifat yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Beliau bersabda:
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara, ia berdusta; jika berjanji, ia ingkar; dan jika diberi amanah, ia berkhianat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Abdullah ingin menguji pemahaman Umar tentang amanah. Ia memberikan Umar tugas untuk menjaga kebun kurma selama satu hari penuh sementara ia pergi ke kota untuk urusan penting. Abdullah berkata, "Umar, aku percayakan kebun ini padamu. Jagalah dengan baik dan jangan biarkan siapa pun mengambil buah kurma tanpa izin."
Umar merasa bangga diberikan tanggung jawab besar oleh ayahnya. Seharian penuh, ia menjaga kebun dengan penuh semangat dan tidak membiarkan siapa pun mengambil kurma tanpa izin. Ketika Abdullah kembali, ia sangat terkesan melihat betapa baik Umar menjalankan amanahnya.
Abdullah kemudian mengajarkan pelajaran penting lainnya kepada Umar. Ia berkata, "Nak, selain jujur dan amanah, kita juga harus selalu berbuat baik kepada sesama. Rasulullah SAW bersabda:
"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya." (HR. Tirmidzi)
Umar mendengarkan dengan penuh perhatian dan menyadari betapa pentingnya memiliki akhlak yang baik dalam setiap aspek kehidupan.
Kisah Abdullah dan Umar mengajarkan kita bahwa mendidik anak dengan nilai-nilai kejujuran, amanah, dan akhlak mulia adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Seorang ayah yang bijak akan selalu memberikan teladan yang baik dan membimbing anaknya untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Dengan mengikuti ajaran Rasulullah SAW, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki hati yang bersih dan berakhlak mulia.
Diharapkan kisah ini dapat memberikan inspirasi dan panduan bagi para ayah dalam mendidik anak-anak mereka. Semoga kita semua dapat menjadi orang tua yang mampu mendidik anak-anak kita dengan nilai-nilai Islam yang sejati, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang beriman dan berakhlak mulia. Aamiin.
Referensi :
- Hadits Shahih riwayat Bukhari dan Muslim.
- Hadits riwayat Tirmidzi.
- Hadits riwayat Ahmad.
- Hadits Shahih riwayat Ahmad dan Baihaqi.
Oleh : Rizki Herdiansyah
0 Komentar