Assalammualaikum, Abi dan Umi. Tau gak sih?, mengasuh dan mendidik anak merupakan amanah besar yang diberikan Allah SWT kepada setiap orang tua. Dalam Islam, tugas ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik dan material anak, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan akhlak yang mulia. Berikut ini adalah kisah islami tentang mengasuh anak yang diiringi dengan dua hadits shahih sebagai pedoman.
Kisah Seorang Ibu dan Anak yang Taat
Suatu ketika, di sebuah desa kecil di Madinah, hiduplah seorang ibu bernama Fatimah. Ia dikenal sebagai wanita yang saleh dan taat beribadah. Fatimah memiliki seorang anak laki-laki bernama Hasan yang berusia tujuh tahun. Setiap hari, Fatimah selalu mengajak Hasan untuk shalat berjamaah di masjid dan mengajarinya tentang nilai-nilai Islam.
Suatu malam, Hasan bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa kita harus selalu shalat dan berdoa kepada Allah?"
Dengan lembut, Fatimah menjawab, "Nak, shalat adalah tiang agama. Dengan shalat, kita mendekatkan diri kepada Allah dan memohon petunjuk-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Rasulullah SAW bersabda:
"Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak melakukannya) pada usia sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)." (HR. Abu Dawud)
Hasan merenungkan kata-kata ibunya. Ia menyadari betapa pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim. Sejak saat itu, Hasan selalu bersemangat untuk shalat lima waktu dan mengikuti semua ajaran yang diberikan oleh ibunya.
Selain mengajarkan ibadah, Fatimah juga sangat memperhatikan akhlak Hasan. Setiap hari, ia mengajarkan anaknya tentang pentingnya berbicara jujur, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga sopan santun. Suatu hari, Hasan berbuat kesalahan dengan berbohong kepada temannya. Fatimah segera menasihati Hasan dengan lembut dan berkata,
"Hasan, dalam Islam, berbohong adalah perbuatan yang sangat tidak disukai Allah. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Sesungguhnya seseorang yang selalu jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Dan sesungguhnya kebohongan membawa kepada keburukan, dan keburukan membawa ke neraka. Sesungguhnya seseorang yang selalu berbohong akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hasan sangat menyesali perbuatannya dan berjanji kepada ibunya untuk selalu berkata jujur dan berbuat baik kepada semua orang. Fatimah merasa sangat bersyukur karena anaknya dapat menerima nasihat dengan baik dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Mengasuh anak dalam Islam bukan hanya tugas yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan, tetapi juga membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama. Dengan meneladani kisah Fatimah dan Hasan, kita dapat melihat bagaimana pentingnya menanamkan nilai-nilai Islam dan akhlak mulia sejak dini kepada anak-anak kita. Semoga kita semua dapat menjadi orang tua yang mampu mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang berakhlak mulia dan taat beribadah kepada Allah SWT. Aamiin.
Diharapkan artikel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak-anak mereka sesuai dengan ajaran Islam. Mengasuh anak dengan baik adalah investasi untuk masa depan yang cerah, baik di dunia maupun di akhirat.
Referensi :
- Hadits Shahih riwayat Abu Dawud.
- Hadits Shahih riwayat Bukhari dan Muslim.
- Hadits Shahih riwayat Tirmidzi.
- Hadits riwayat Baihaqi.
Oleh : Rizki Herdiansyah
0 Komentar