Nama Wirianingsih atau akrab disapa Ibu Wiwi tak asing lagi bagi para penghafal Al-Qur’an di Tanah Air. Wanita kelahiran Jakarta, 11 September 1962 itu berhasil mendidik 11 orang anaknya hafal 30 juz Al-Qur’an. Kini 11 anaknya itu, ada yang menjadi ulama hingga berkarir sebagai profesional di berbagai bidang.
Sejak kecil, Wiwi sudah dekat dengan ilmu agama. Sang ayah termasuk orang disiplin dalam mendidik akhlak anak-anaknya. Sementara, sang Ibu merupakan orang pertama yang mengajari Wiwi membaca Al-Qur’an. Pendidikan dari Sang Ibu itulah yang diterapkan Wiwi saat mendidik 11 anaknya dekat dengan Al-Qur’an.
Wirianingsih sehari-hari bukannya tak ada kesibukan. Istri dari Mutammimul Ula itu aktif di berbagai organisasi. Bahkan, dia pernah menjadi anggota delegasi Indonesia dalam sidang UNCSW ke-51 di New York, Amerika Serikat. Dia dan almarhum suaminya juga merupakan mantan anggota DPR RI.
Berbagai kesibukan tak membuat Wiwi lalai dari kewajiban sebagai orang tua dalam mendidik anak. Dia berprinsip, pendidikan anak adalah tugas terintegrasi antara ayah dan ibu.
Berkat kegigihan itu, 11 anaknya mampu menjadi penghafal Al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam mendidik anak sederhana tapi penuh makna. Dia mencontoh wanita-wanita hebat di balik ulama-ulama besar seperti Imam Bukhari dan Imam As-Suyuthi.
“Yang selalu saya ulang, ini adalah karunia dari Allah. Sama Persis, kenapa Imam Bukhari bisa seperti itu? Imam Suyuti bisa seperti itu? Ulama ulama lain bisa menghafal Al-Qur’an di usia dini?,” kata Wiwi di Islamic Book Fair (IBF), Jakarta, Kamis (4/8/2022) malam.
Wiwi menolak jika disebut sebagai ibu yang menjadikan anak-anaknya penghafal Al-Qur’an. Bagi dia, ibu hanya berperan sebagai pendidik agar anak-anak dekat dengan Allah. Dengan begitu, Allah yang akan memudahkan seseorang untuk menghafal Al-Qur’an.
“Mengapa seperti itu (11 anak bisa hafal Qur’an?) Jawaban paling singkat, itu adalah kehendak dari Allah Ta’ala, agar agama ini tetap dijaga kesucian dan kemurnian hingga akhir zaman,” ujar Wiwi.
Di sisi lain, Wiwi juga tak ingin berbangga dengan status ibu dari 11 penghafal Al-Qur’an. Menurut dia, menghafal Al-Qur’an hanya satu poin dari pesan inti Rasulullah terkait interaksi dengan Al-Qur’an.
Berkat motivasi itu, Wiwi selalu mengenalkan Al-Qur’an kepada anak-anaknya sejak dini. Menurut dia, pengenalan dan internalisasi nilai Al-Qur’an harus diberikan kepada buah hati sejak masih dalam kandungan.
Dengan membiasakan anak berinteraksi dengan Al-Qur’an, maka itu akan menumbuhkan kecintaan terhadap kitab suci sampai akhir hayat. Saat anak dekat Al-Qur’an, maka itu akan membentengi jiwa agar tetap menjadi manusia beriman. Anak akan memiliki akhlak karimah dan ketegasan sikap membendung pengaruh negatif yang marak di tengah masyarakat.
Peran Ayah dan Ibu sangat penting dalam pendidikan anak tersebut. Ayah dan Ibu memiliki peran masing-masing untuk mewujudkan cita-cita mulia dan memuliakan Islam melalui anak.
Dia berpesan, anak merupakan wajah masa depan bangsa dan negara. Maka itu, penting bagi setiap orang tua memberikan pendidikan terbaik agar Indonesia menjadi negara yang mendapatkan keberkahan dari Allah Ta’ala.
Oleh:Siti Aisyah
0 Komentar